Jumat, 23 Maret 2012

Serangan Tomcat Disebut The Lancet Satu Dari 10 Wabah Mesir Kuno


suarasurabaya.net| Serangan serangga Tomcat pada manusia tercatat bukan hanya pada kehidupan modern. Dalam sebuah artikel di jurnal kedokteran terkenal The Lancet yang ditulis Thomas Wakley tahun 1823, diyakini serangan Tomcat atau yang disebut di jurnal itu sebagai Paederus, merupakan satu dari 10 wabah besar dalam sejarah Mesir Kuno.

Wabah itu disebut plague of boils (wabah borok). Boils atau mendidih dalam Bahasa Inggris merujuk pada rasa panas yang terjadi di kulit penderitanya. Dalam Al Kitab surat Exodus disebutkan Tuhan memerintahkan Musa dan Harun mengambil kepingan-kepingan kayu dan menyebarkannya ke tanah Mesir. Sontak, kepingan kayu itu berubah menjadi serangga dan menyakiti para pengikut Firaun. Gejalanya, iritasi pada kulit saat serangga itu bersentuhan dengan manusia. Rasa sakit terasa berhari-hari.

Para akademisi kedokteran abad modern meyakini apa yang tercatat dalam Al Kitab ini berkaitan dengan serangga Paederus atau Rove Beetles.

Menurut Medical and Veterinary Entomology (2009), dari 600 spesies Paederus Beetle ada 20 spesies yang berbahaya karena punya toksin menyakitkan jika tersentuh kulit manusia. Serangga ini tidak memiliki sengat seperti halnya lebah. Racun Tomcat ini tidak diproduksi sendiri oleh tubuh serangga ini, melainkan oleh bakteri yang hidup di dalam tubuhnya.

Cairan toksin (racun) inilah yang mengakibatkan iritasi pada kulit jika terjadi kontak langsung. Jika terkena racun Tomcat, sebenarnyanya cukup mudah penanganannya. Cukup siram dengan air mengalir dan basuh dengan sabun antiseptik secepatnya begitu tersentuh kulit. Jika ada Tomcat hinggap di kulit, cukup dihalau dengan jari secara lembut atau meniupnya. Jangan sekali-kali menepuknya di kulit karena cairannya itu yang mengandung racun.

Serangga ini punya ketahanan luar biasa atas cuaca dan serangan predator. Berbagai literatur kedokteran internasional bahkan mencatat serangan ini dengan nama-nama lokal, misalnya whiplash dermatitist, spider lick, dan Nairoby fly dermatitist.

Dia bisa hidup di gurun pasir, tempat lembab, padang rumput, bahkan perumahan penduduk berhimpitan dengan populasi manusia. Nah, perjumpaannya dengan populasi manusia inilah yang tercatat pernah membuat ‘masalah’, seperti terjadi di Srilanka pada tahun 1997 yang menyebabkan 124 orang harus dirawat di rumah sakit karena serangan serangga ini (International Journal of Dermatology, volume 36,1997).

Di China bagian tengah pada tahun 2009, serangga jenis ini menyerang para pekerja pabrik mainan mengakibatkan 268 orang juga harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit.

Di kawasan sub Sahara, serangga ini juga dilaporkan menyerang para serdadu Amerika Serikat di Irak pada tahun 2009. Peristiwa ini tercatat dalam U.S. Army Medical Department Journal. Dalam serangan di Irak ini diketahui serangga Tomcat yang menyerang dari spesies Paederus Ilsaedan Paederus iliensis.(edy)

Dikutip dari : suarasurabaya.net

Komentar : Menurut saya serangga beracun ini atau tomcat perlu diwaspadai penyebarannya karna sangat berbahaya. Jika tomcat menempel dikulit kita jangan langsung dbunuh ditempat tetapi alangkah lebih baiknya kita usir dengan menggunakan kertas atau ditiup. Apabila sudah terlanjur terkena racun tomcat sebaiknya langsung dicuci dengan sabun atau usapkan lidah buaya pada bagian kulit yang terkena racun tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar